
"Salam anak desa padang tikar’’
Kami cerdas, kami pintar, dan hebat.
PADANG TIKAR - Salam anak desa padang tikar, membahana dari rumah berdinding dan berlantai kayu di Gg Cahaya Teladan, Desa Padang Tikar 1, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Tepatnya di RT 01 RW 02, di situ lh saya dilahirkn.
Tepat pukul 08.00 WIB, di rumah itu, dua puluh anak duduk melingkar. Ada yang masih balita, ada yang usia sekolah dasar, dan beberapa sudah sekolah menengah pertama. Hingga pukul 12.00 WIB, anak-anak itu belajar membuat kerjinan dari kertas bekas, sesuai kesepakatan minggu sebelumnya.
kali ini saya ngomongin “desa tercinta saya padang tikar” dari perspektif pikiran dan analisa saya sendiri sebagai orang desa padang tikar tulen. Iya orang desa padang tikar. kata yang sering dibuat bahan bully-an, umpatan, atau bahkan mungkin ejekan untuk orang-orang yang udik dan kuper. tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah juga, hanya masalah sudut pandang saja yang membuat kata tidak sepenuhnya jadi ada. Ada memang, orang desa padang tikar yang memang maih udik dan kuper. Tapi tidak semua orang desa padang tikar yang seperti itu. Dan saya sendiri bangga menjadi orang desa padang tikar yang dibesarkan dan didewasakan di desa pedang tikar. Karena hidup di desa padang tikar itu seru Men. Kita tidak akan dibilang udik sama orang lain ketika mainan yang kita punya cuma pelepah pisang yang bisa disulap menjadi mobil-mobilan, tanah liat yang cara mainannya mungkin terlihat cuma dilempar-lempar doang, sandal jepit bekas yang bisa dijadikan segala macam permainan epic, dan barang bekas sederhana lain yang bisa sama" kita jadikan satu permainan dan sekedar adu strategi simpel asalkan itu membuat kita senang. Yo’i, bahagia itu sederhana Men. Kita tidak butuh game PB,COC dan lain sebagai ny. karena kita emang tidak punya pada waktu itu. hahaha.. Bukan masalah ketidak-punyaan yang mau saya bahas. Game yang sesederhana tadi itulah yang mengakrabkan saya dengan teman". Dengan permainan yang melibatkan tidak sedikit orang, membuat saya secara tidak sengaja dipaksa untuk bersosialisasi dan memahami satu sama lain. Pun demikian dalam bersaudara, bertetangga, dan berteman, kita menjadi bisa memahami karakter dan kebiasaan satu sama lain. Yang begini inilah harusnya kita lakukan sebagai stakeholder kehidupan. Mau nggak mau harus menerima perbedaan dan saling menghargai. itu semua ada di kampung tercinta saya yaitu padang tikar...
#anak desa padang tikar
No comments: